Bagi Masyarakat Papua, khususnya masyarakat di wilayah pesisir pantai. Memakan serangkayan Buah Pinang, sirih dan kapur adalah salah satu hal yang paling digemari masyarakat papua dari yang kecil hingga yang lansia. Kegemaran Memakan serangkayan Pinang-sirih dan kapur adalah sebuah budaya turun temurun, bagi beberapa masyarakat Papua. Pinang juga dianggap sebagai penyambung silahturahmi.
1. Pinang
Pinang (Areca catechu L) konon berasal dari tanah Malaya (Malaysia), bagi orang Papua bisa diibaratkan seperti kudapan sehari-hari.
2. Kapur
Kapur diperoleh dari hasil pemrosesan cangkang kerang atau pembakaran batu kapur. Secara fisik, warnanya putih bersih, tetapi reaksi kimianya bisa menghancurkan.
3. Sirih
Sirih adalah tanaman tropis, tumbuh di Madagaskar, Timur Afrika, dan Hindia Barat. Sirih yang terdapat di Semenanjung Malaysia ada empat jenis, yaitu sirih Melayu, sirih Cina, sirih Keling, dan sirih Udang.
Pinang (Areca catechu L) konon berasal dari tanah Malaya (Malaysia), bagi orang Papua bisa diibaratkan seperti kudapan sehari-hari.
2. Kapur
Kapur diperoleh dari hasil pemrosesan cangkang kerang atau pembakaran batu kapur. Secara fisik, warnanya putih bersih, tetapi reaksi kimianya bisa menghancurkan.
3. Sirih
Sirih adalah tanaman tropis, tumbuh di Madagaskar, Timur Afrika, dan Hindia Barat. Sirih yang terdapat di Semenanjung Malaysia ada empat jenis, yaitu sirih Melayu, sirih Cina, sirih Keling, dan sirih Udang.
Selain itu, Budaya saling memberi pinang juga bisa menjadi cara berkenalan antar orang papua selain memberi rokok. Pinang-kapur-sirih konon menurut leluhur orang Papua, dapat menguatkan Gusi dan Gigi.
Cara menikmati buah yang pohonnya mirip kelapa ini cukup sederhana. Tinggal dikunyah, bahkan bisa langsung dikonsumsi berbarengan dengan kapur sirih. Efek lain yaitu lidah, gigi sampai air liur akan berwarna merah setelah mengunyah buah ini.
0 komentar:
Posting Komentar